Novel The Beginning After The End Chapter 301 ( Bag 3) Bahasa Indonesia
Bab 301: Kebenaran yang Tidak Pasti (Bag 3)
Di mana Swiftsure? Tanyaku, sambil melihat ke udara.
Caera menggelengkan kepalanya. "Dia pergi mendahului kita segera setelah pertempuran dimulai."
Aku menghilangkan fokus pada mataku dan berkonsentrasi pada merasakan ambient aether saat mataku mengamati gubuk. Tanpa badai salju aetherik yang mengacaukan inderaku, aku bisa melihat beberapa jejak aether yang berbeda, kemungkinan besar berasal dari Four Fists yang bersembunyi di dalam gubuk.
“Haruskah kita berpencar?” Caera bertanya
“Itu bukan ide yang bagus. Mungkin perlu waktu lebih lama, tetapi tidak banyak gubuk yang harus di periksa." Aku menunjuk ke salah satu pohon berkulit kasar di dekatnya. Yang ini dulu.
Aku mengulurkan tanganku kepada bangsawan Alacryan itu, berpikir dia akan membutuhkan bantuan untuk mencapai gubuk di atas kami. "Pega-"
Tubuh kurus Caera terlihat diperkuat dengan lapisan mana lalu dia melompat ke cabang terdekat, menerbangkan salju ke atasku dan Regis.
Rekanku mengibaskan salju itu dan membungkuk ke arahku.
"Ditolak," bisiknya sebelum melompat ke cabang terendah di belakang Caera.
Memutar mataku, aku juga melompat, mengikuti mereka berdua sampai kami tiba tepat di bawah sebuah gubuk yang terletak di dahan besar dan keriput.
"Hati-hati," gumamku. Ada satu di dalam.
Aku perlahan melangkah ke dalam gubuk. Gubuk itu sendiri terbuat dari rumput dan lumpur yang dibentuk menjadi bentuk bulat seadanya. Lantainya kurang lebih sama, meski hampir seluruhnya tertutup lapisan rumput mirip jerami yang memiliki aroma manis dan berjamur.
Ada Four Fists yang meringkuk di sudut belakang hunian kecil ini. Dia menempel ke sudut, matanya berpaling dari kami.
Regis segera menegang, api ungu di lehernya berkedip-kedip dengan liar.
Aku menoleh ke Caera, yang telah menghunuskan pedangnya tetapi bukan dalam pose bertarung. Alacryan itu memiliki ekspresi sedih saat mata merahnya tertuju pada Four Fists. "Ayo periksa lalu pergi."
Mataku tertuju pada sebuah rak yang menempel pada dinding. Serangkaian alat yang tampak primitif ada di sana juga ada beberapa mangkuk.
Caera dan aku mengamati sekitar gubuk untuk memastikan bahwa potongan portal tidak disembunyikan di suatu tempat namun tangisan pendek terdengar dari sudut. Kami bertiga berbalik menghadap sumber suara itu.
Four Fists yang meringkuk di sudut itu tidak sendirian. Dia sedang menggendong bayi, yang pasti baru saja bangun tidur. Makhluk kecil itu, yang hanya memiliki sedikit bulu di kulit merah mudanya, tampak seperti anak babi berkaki enam. Itu sangat kecil sehingga hanya butuh salah satu tangan dari ibunya untuk menggendong.
Four Fists yang lebih besar dengan cepat menutupi bayi itu, menyembunyikannya di antara dua tangan yang besar dan berpaling sehingga bayi terlindung oleh tubuhnya. Ia mengintip ke arah kami melalui sudut matanya yang lebar dengan gemetar.
Rasa pahit memenuhi mulutku saat aku mengatupkan gigi. Sambil mengalihkan pandangan dari pemandangan itu, aku dengan cepat mencari ke seluruh ruangan sebelum meninggalkan rumah mereka.
Gubuk berikutnya cukup dekat sehingga kami bisa melompat ke sana, dan meskipun tidak berpenghuni, itu jauh lebih berantakan. Dalam mangkuk kayu yang terpahat dengan kasar di dekat pintu, ada segenggam buah berwarna biru cerah yang tampak seperti blueberry raksasa. Baunya segar, jadi aku mengambil risiko untuk memakannya, karena rasanya kaya dan manis dengan tekstur seperti nektarin.
Tegukan hangat meluncur ke tenggorokanku dan jatuh dengan nikmat di dalam perutku serasa meminum alkohol.
Aku melemparkan beberapa buah ke pada Regis, dia memakannya secara utuh, aku mengambil satu lagi untukku dan menyerahkan sisanya ke pada Caera. Buah itu tidak se enak telur Spear Beak, bahkan tidak sebanding dengan buah yang kami temukan di zona raksasa kaki seribu, jadi tidak terlalu berguna bagiku.
Dia mengambil buah-buahan itu tanpa berkata-kata dan berbalik melanjutkan pencarian. Di sepanjang permukaan datar yang terangkat ada seperangkat alat yang tajam dan beberapa mangkuk batu yang penuh dengan tinta bau. Ada juga beberapa pahat baja kuno di dekat koleksi tulang berukir, cakar, dan taring… tapi tidak ada potongan portal.
“Mungkin Four Fists ini tidak memiliki bagian dari portal,” Caera menunjukkan beberapa alat yang dia temukan.
"Tapi Broke Beak punya satu dan dia berkata ..." Kata-kata terhenti di mulutku saat aku menyadari apa yang sebenarnya dia maksud.
“Ayo coba cari sebentar lagi,” kataku.
Caera hanya mengangguk dan kami bertiga terus mencari, mencari Swiftsure dan bagian dari portal.
Saat kami berjalan melalui gubuk pohon, kami menemukan salah satu hal yang kami cari.
Jauh di atas pohon yang sangat tua yang hampir membatu oleh waktu terdapat sebuah gubuk lumpur, dan Swiftsure yang mengelilinginya. Pohon tinggi itu tidak terlihat sebelumnya, jika tidak aku akan langsung menyadarinya karena ada gelembung aether yang tipis dan tembus cahaya melindunginya.
"Apa yang dilakukannya?" Caera bertanya, mengamati Spear Beak terbang di sekitar bangunan kecil sambil menusuk paruhnya yang tajam di udara.
“Dia mencoba masuk,” kataku.
Aku langsung teringat pegangan yang hampir tak terlihat yang diciptakan oleh Four Fists dari aether dan memikirkan apakah ini tingkat lanjut dari teknik itu.
“Pasti ada setidaknya satu Four Fists di dalam,” kataku, menoleh ke Caera dan Regis. “Regis, ikut aku. Caera, tetap di sini dan pastikan Swiftsure tidak melarikan diri. "
Dia mengangguk, pedang merah tua bersenandung dengan energi di tangannya.
Menyalakan God Step, aku membiarkan persepsiku tentang dunia di sekitarku meluas, saat aliran aether mengalir di udara. Batasanku telah meningkat pesat dibandingkan pertama kali menggunakan God Step di kota Maerin, tetapi aku masih butuh waktu untuk menemukan jalur yang benar yang akan membawaku melewati balon aetherik itu dan langsung ke dalam gubuk.
Jantungku berdebar kencang saat aku mengambil langkah, menyelimuti diriku dengan aether dalam persiapan untuk menghadapi Four Fists yang kuat yang mampu menciptakan penghalang aetherik yang begitu kuat.
Credit to Tapas as original english publisher. Support author dengan baca dan subscribe versi inggrisnya di tapas. Banyak bonusnya juga. Dengan harga terjangkau kalian bisa baca banyak novel.
Guys, berhubung Ink Son VD di Tapas sedikit lagi, kalian bisa dukung web ini dengan bergabung ke Tapas menggunakan invite code AMIR280K untuk mendapatkan sekaligus menyumbang 200 Ink! Daftar melalui aplikasinya ya! Terimakasih juga untuk yang selama ini sudah menyumbangkan Inknya.