Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Novel The Beginning After The End Chapter 340 (Bag 3) Bahasa Indonesia

Bab 340:   Beban dan Kepentingan  (Bag 3)  Edmon menggeser setumpuk perkamen dan membuka gulungan dokumen yang menjelaskan rincian pekerjaanku di  Central Academy  berdasarkan ketentuan hukum. Aku terkejut melihat bayarannya, yang bahkan tidak terlintas di benakku. "Jika kau tidak memahami beberapa bagian dari kontrak ini ..." Edmon mengangkat bahunya yang membungkuk. "Bukan tugasku untuk menjelaskan semuanya padamu." Mengambil pena yang ditawarkan, aku menulis namaku, tanganku secara otomatis menulis tanda tangan yang sama dengan yang ku gunakan untuk menandatangani dokumen resmi sebagai raja. Tangan kurus  Edmon mencabut kontrak itu begitu aku selesai, dan dia menggantinya dengan selembar perkamen datar dan dua gulungan panjang yang diikat dengan cincin besi. “Ini”—dia menunjukkan perkamen—“ada jadwalmu di sana, dan yang ini”—dia menunjuk pada gulungan—“adalah kurikulummu untuk pelajaran  Melee Enhancement Tactics dan daftar peraturan akademi. Bacalah denga

Novel The Beginning After The End Chapter 340 (Bag 2) Bahasa Indonesia

Bab 340:   Beban dan Kepentingan  (Bag 2)  Setelah menjual sebagian besar harta yang ku ambil dari suku Spear Beak , aku pergi dari gedung  Ascenders Association dan menghindari pertanyaan menyelidik dari  high-mage , lalu langsung menuju kampus Central Academy , untuk bertemu dengan orang yang telah dijanjikan dan menemukan tempat tinggalku, yang kuharap tenang dan bebas dari mata yang menyelidik. Gerbang besi hitam telah terbuka dengan sendirinya ketika aku mendekat. Diluar, trotoar pinggiran jalanan kota dibuat kecil agar jalan setapak disampingnya lebih lebar yang dibatasi oleh pagar-pagar pendek. Dinding batu putih setinggi 15 kaki mengelilingi kampus, mengelilinginya dan membuatnya terpisah dari kota. Gerbang terbuka menuju ke alun-alun setengah lingkaran, di mana terdapat tiga jalur bercabang menuju gedung sekolah yang berbeda. Lusinan pria dan wanita muda berseragam hitam dan biru dari Central Academy berkerumun di sekitar alun-alun, beberapa mengobrol dengan bersemangat s

Novel The Beginning After The End Chapter 340 (Bag 1) Bahasa Indonesia

Bab 340:   Beban dan Kepentingan  (Bag 1)  Di sebelah kiri dan kanan dari pria berjanggut yang berpakaian bagus itu, ada para penjaga Ascenders Association (Asosiasi Ascender) yang melihatku dengan tatapan penasaran, dan dua Caster yang berbaris di belakangku menggumamkan sesuatu tentang “ high mage (penyihir terhormat).” Mencari hiburan—atau sesuatu yang lain, seperti rasa lapar terhadap sesuatu—terlihat di mata pria itu saat dia menganggukkan kepalanya penuh hormat dan memberi isyarat kepadku untuk ke dalam gedung. Memutar tumitnya, dia bergerak maju dengan langkah ringan namun dengan rasa percaya diri seorang pejuang, meninggalkanku di lorong masuk sempit yang diapit oleh para penjaga. Meskipun lorong masuknya membosankan, setelah melewatinya aku disambut aula yang luas dengan kesan yang jauh berbeda. Ku pikir gedung Ascenders Assosiatio  di Aramoor  sudah sangat mengesankan, tetapi tempat ini lebih dari itu, lebih cocok dikatakan istana daripada gedung serikat yang

Novel The Beginning After The End Chapter 339 (Bag 3) Bahasa Indonesia

Bab 339:   Central Dominion  (Bag 3)  Kami berjalan dalam diam selama beberapa menit sebelum kembali ke jalan raya utama. Jalanan itu padat dengan lalu lintas pejalan kaki dan dipenuhi dengan bisnis yang kemungkinan besar melayani siswa akademi: restoran dan kedai minuman, gudang senjata, toko pakaian kelas atas, dan beberapa toko yang mengklaim untuk membeli dan menjual accolades  (harta dari  relictomb ). “Kau tidak ingin kesitu,” kata Briar ketika aku melambat untuk membaca tanda di luar toko Andvile's Accolades . “Toko-toko ini semuanya murah, dan sebagian besar orang yang bertransaksi dengan mereka juga. Hebat jika kau memiliki harta curian untuk dibuang dengan tergesa-gesa, tetapi tidak begitu baik untuk menjaga reputasimu sebagai profesor Central Academy . Jika Kau akan menjual barang-barang tanpa di marahi  Alaric , bawa ke Ascenders Association . Lagipula gedungnya tepat di luar pintu masuk kampus.” Hampir seolah-olah untuk menekankan maksudnya, pintu terbuka dan seora

Novel The Beginning After The End Chapter 339 (Bag 2) Bahasa Indonesia

Bab 339:   Central Dominion  (Bag 2)  Transisi berjalan mulus, tanpa efek samping yang menggelegar atau mual di perut. Platform di bawah kakiku telah berubah dari batu menjadi kayu hitam, sementara ruangan di sekitarku secara bersamaan menjadi sangat luas dan sesak. Melirik dengan cepat ke sekeliling deretan rak buku, yang penuh dengan buku-buku bersampul kulit, aku mempertimbangkan banyak sekali informasi yang terkandung di dalam perpustakaan ini. Puluhan ribu buku dengan berbagai topik. Meskipun, setelah di pelajari dengan hati-hati seperti di perpustakaan di Aramoor , informasinya tidak sebanyak yang dibutuhkan, pikirku, untuk meredam ekspektasiku. Tetap saja, aku sangat ingin menghabiskan waktu untuk mempelajari Alacrya , Sovereign , dan Relictomb . Masih terlalu banyak yang tidak ku ketahui, terlalu banyak cara yang bisa ku lakukan tanpa kusadari. Aku berharap perpustakaan ini akan memiliki beberapa jawaban. Mengalihkan pandanganku dari rak buku, aku melihat Briar berdiri di pl

Novel The Beginning After The End Chapter 339 (Bag 1) Bahasa Indonesia

Bab 339:   Central Dominion  (Bag 1)  ARTHUR LEYWIN "Baiklah, kau ingat semua yang aku katakan?" Alaric bertanya untuk ketiga kalinya, meskipun sudah bertanya dua kali sejak pagi. Alacryan tua itu berdiri dengan tangan di saku jubah ungunya yang mewah — pakaian yang mirip dengan jubah mandi di duniaku sebelumnya daripada jubah pertempuran yang biasa dikenaknan oleh penyihir di dunia ini — itu sedikit ketat di bagian tengah tubuhnya. “Iya, Paman Al ,” kataku sinis, sambil menarik-narik ujung bajuku yang sederhana. Darrin telah menawarkanku beberapa pakaian kelas atas, yang menurutnya akan lebih cocok dipakai di Central Dominion , tetapi ukurannya secara signifikan lebih lebar di bagian dada dan bahu, dan tidak ada waktu untuk mengecilkannya. "Kau tahu," jawabnya sambil berpikir, "Aku tidak tahu apa aku membencinya atau tidak." "Demi High Sovereign , kita akan pergi atau tidak?" Alaric , Darrin , dan aku menoleh melihat Briar , yang bersandar

Dirgahayu Republik Indonesia, 17 Agustus 2021

PicSource: google.com "Mari kita doakan leluhur kita yang telah berjuang untuk kemerdekaan, melawan penjajah, mengorbankan harta dan keluarganya, demi kehidupan cucu-cucunya dimasa mendatang yang damai, aman, dan bisa terus berkembang seiring waktu." SonVD

Novel The Beginning After The End Chapter 338 (Bag 2) Bahasa Indonesia

Bab 338:  Senjata Melawannya (Bag 2)  Ketika ku tiba di pintu ruang kerja Corbett , itu sedikit terbuka. Lenora berbicara dengan cepat, suaranya rendah dan frustrasi. “Keterlaluan, Corbett , bisa kau bayangkan? Ascender lain akan mengantri untuk bertarung di jalanan hanya untuk kesempatan makan malam pribadi dengan kita, namun pria ini berani melawan kita?” "Betul," kata Corbett , satu kata yang dingin dan setajam pecahan kaca. "Orang akan berpikir Ascender Grey tidak memiliki rasa kesopanan atau bahkan angkuh terhadap kita." “Mungkin Caera  baginya tidak sepenting yang kita kira,” lanjut Lenora . "Kalau saja kita tahu apa yang diinginkan Scythe Seris Vritra dari  ascender itu ..." "Tapi, tentu, jaringan informasimu terbukti sangat berharga," kata Corbett , nadanya agak melunak. “Kesalahannya bukan di kamu, cintaku, tapi di dia. Demi Vritra , jika saja  ascender ini tidak begitu dihargai oleh pelindung kita, aku akan melemparnya ke Gunun

Novel The Beginning After The End Chapter 338 (Bag 1) Bahasa Indonesia

  Bab 338:  Senjata Melawannya  (Bag 1)  CAERA DENOIR Burung-burung malam berkicau pelan dari puncak pohon saat aku berjalan-jalan di kebun di luar  Central Dominion estate milik Corbett dan Lenora , menikmati sejenak waktu senggang yang singkat setelah makan malamkeluarga— dengan keadaan yang canggung dan tegang karena Grey tidak datang. Tapi, aku tahu dia tidak akan datang, yang aku coba jelaskan kepada Highlord dan Lady . Gray pasti telah menyadari niat mereka yang tidak bijaksana untuk memanfaatkannya. Bagaimanapun, mereka mengutus  Lauden di antara yang lain ke High Hall  (Aula Pengadilan Tinggi) untuk mengakhiri persidangan curang itu. Menendang biji kering besar yang jatuh dari sebuah pohon, aku menyaksikannya memantul di jalan setapak lalu jatuh ke rerumputan yang lebih tebal di bawah pepohonan. Sesuatu yang kecil dan cepat bergerak dalam kegelapan senja, berlarian melalui semak-semak. Meskipun aku tahu Gray tidak akan datang, aku masih saja kecewa, sebuah emosi yang m