Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Novel The Beginning After The End Chapter 306 (Bag 2) Bahasa Indonesia

Bab 306: Wild Thing  (Bag 2)  Penglihatanku berubah menjadi nyala api ungu ketika aku secara naluriah siap untuk menggunakan God Step , tetapi aku menahan diri. "Badai" itu tidak bergerak secara alami, tetapi tampak seperti menenun, seolah-olah itu hidup.  Sebagian dari diriku sebenarnya lega bahwa itu mungkin musuh. Sejauh ini, hambatan paling berbahaya yang kami hadapi di zona ini adalah cuaca, dan itu bukan sesuatu yang bisa di lawan, apalagi di kalahkan. Memutuskan untuk menghadapi apa pun yang mendekat daripada membuang-buang aether  menggunakan God Step untuk menjauh namun tetap dikejar, aku menarik Caera mendekat. "Kuatkan dirimu!" Kataku, menyelimuti diriku dengan aether, Caera melakukan hal yang sama dengan mana . Aku menekan tumitku ke salju dan bersiap untuk benturan, tetapi alih-alih menyapu kita, badai salju itu melingkari lokasi kami. Setelah cukup dekat, aku bisa melihat bentuk aetherik bergerak di badai salju, dan aku menyadari siapa mereka. &quo

Novel The Beginning After The End Chapter 306 ( Bag 1) Bahasa Indonesia

Bab 306: Wild Thing  (Bag 1)  Aku meneguk air es, membiarkannya mengalir membasahi tenggorokanku, lalu aku berdiri. Di sampingku, Caera meringis saat dia menelan cairan jernih yang mengalir ke air terjun di dekatnya. Aku terus mengamati sekeliling, berhati-hati, memastikan Left Tooth atau kelompoknya tidak mengikuti kami. “Kurasa mereka tidak akan mencoba menghadapi kita lagi,” kata Caera dengan santai, berjalan ke arahku. “Bahkan bagi anak-anak, akan terlihat jelas betapa lemahnya mereka di hadapanmu.” “Kau juga bertarung dengan cukup baik tadi.” Aku mengangkat alisku, memperhatikan bangsawan Alacryan itu. “Sepertinya kau benar-benar tumbuh lebih kuat sejak kita tiba di zona ini.” “Jarang sekali kau memujiku, Gray ,” katanya sambil menyipitkan matanya. “Sayang sekali itu malah terdengar merendahkan.” "Aku tidak bermaksud mengatakannya seperti itu," jawabku, tiba-tiba menjadi bingung. "Maafkan aku." "Permintaan maaf diterima." Senyuman tipis terlihat

Novel The Beginning After The End Chapter 305 ( Bag 3) Bahasa Indonesia

  Bab 305: Perpisahan  (Bag 3)  Saat kami tiba di desa suasana sedang tegang dan jelas bahwa sekumpulan  Shadow   Claws  di dekat gerbang masuk desa ada hubungannya dengan kejadian tadi.  Three   Steps  sedang mengamati kerumunan. Setelah melihat  Caera  baru aku menyadari apa yang sedang terjadi. Bilah pedangnya dikeluarkan, matanya tenang dan mematikan, tapi dia tetap dalam posisi netral, tidak menyerang. Aku  melangkah maju untuk membantunya tetapi  Three   Steps  menghentikanku. Dia mengeluarkan beberapa kata dalam bahasanya dan mengulurkan tangannya. Pandanganku beralih antara mentorku dan  Caera  sebelum aku menyentuh tangan mentorku. "Aku tidak ingin berperang, tetapi jika kau menginginkan bantuan, aku perlu mengetahui seluruh kebenaran." Dengan tangan kami terkatup rapat, aku mengiriminya ingatan tentang penyergapan Shadow   Claws , saat mereka yang pertama kali menyerang dan membunuh  Swiftsure , hingga menyerang  Caera  dan bagaimana rencana kami untuk memasuki desa

Novel The Beginning After The End Chapter 305 ( Bag 2) Bahasa Indonesia

Bab 305: Perpisahan  (Bag 2)  Di dalam ingatannya, aku ( Three   Steps ) bersama dengan  Spear   Rider . Kami sedikit lebih tua dari di ingatan sebelumnya dan ingatan ini terjadi jauh di pegunungan. Dia berlari, berlari di sepanjang batu bersalju, dan dari emosi yang ku rasakan melalui  Three   Steps  saat aku memperhatikan punggungnya, aku tahu bahwa hubungan mereka jauh melampaui sekadar teman. “Lebih cepat,  Spear   Rider !” Aku berteriak saat  Spear   Rider  mengejar hewan pengerat gemuk seukuran tubuhnya. “Apa gunanya  Three Steps mu jika membutuhkan waktu lama untuk mengisi ulang!” dia membalas dengan geraman canda tepat sebelum berteleportasi. Bayangan  Spear   Rider  melintas tepat di jalur hewan pengerat itu dan mengejutkannya, tapi saat dia menebas cakar  aetherik nya ke arah mangsa, tikus itu menyelam ke dalam salju dan muncul kembali beberapa meter di belakangnya. Aku tertawa terbahak-bahak saat pasangan hidupku berteriak dengan frustrasi. Kami telah mengejar tikus salju in

Novel The Beginning After The End Chapter 305 ( Bag 1) Bahasa Indonesia

  Bab 305: Perpisahan  (Bag 1)  Butir keringat mengalir di wajahku saat aku dengan hati-hati mengangkat kaki belakang perlahan ke depan. Aku telah belajar cara berjalan dua kali masa kehidupan, tetapi satu langkah ini membutuhkan lebih banyak konsentrasi daripada mantra multi-elemen yang paling rumit yang pernah ku kuasai dengan menggunakan mana . Jantungku berdetak kencang karena jalur aether terus bertahan dan memberiku informasi terbaru berdasarkan posisi baruku. Aku  bersiap untuk mengambil langkah selanjutnya tiba-tiba ketukan di bahuku merusak konsentrasiku. Aliran aether berwarna violet yang terjalin berderak dan terdistorsi, mengirimiku rentetan informasi kacau berupa pisau panas yang menyayat bagian dalam otakku. "Gah!" Aku tersentak kesakitan, tetapi perasaan gagal menjaga konsentrasi bahkan lebih menyakiti hati. "Aku berada di langkah kedua puluh tiga!" Aku mengerang dengan frustasi kepada  Three Steps . Mentorku mengejek dan berbicara dalam bahas

Novel The Beginning After The End Chapter 304 ( Bag 3) Bahasa Indonesia

Bab 304: Berbagi Ingatan  (Bag 3)  Dalam ingatan itu, sekelilingku bersinar saat aku mengambil Shadow Step dari punggung bukit tinggi ke batu besar. Tubuhku tegang, berharap batu itu bergoyang, dan ternyata benar. Rencanaku adalah menunggunya tenang, lalu bergerak ke lokasi berikutnya. Di bawah telapak kakiku yang lebar, batu besar itu bergoyang — dan bergulir. Dalam sekejap, batu itu meluncur menjauh dari lereng gunung, dan aku sedang menaiki batu besar yang tidak tertopang saat batu itu jatuh ke jurang. Kepanikan yang meningkat membuatku terlalu lambat untuk melakukan Shadow Step kedua, dan ketika akan kulakukan, aku sudah jatuh. Melihat ke atas, hal pertama yang terlihat adalah pilar batu menjulang yang digunakan Spear Rider untuk melangkah. Mengikuti jalur ungu menuju puncak, aku melakukan Shadow Step ke dua. Aku salah menilai, kakiku muncul di samping, bukan di atas pijakan. Cakar aetherik ku menggaruk batu itu, menorehkan garis ke dalamnya, tetapi gagal menangkap saat aku me

Novel The Beginning After The End Chapter 304 ( Bag 2) Bahasa Indonesia

  Bab 304: Berbagi Ingatan  (Bag 2)  Three Steps menatapku sekali lagi, tapi ekspresinya telah berubah. Dia tidak lagi melihatku seolah-olah aku adalah seorang anak yang mencoba mempelajari dasar-dasar Shadow Steps . Dia memandangku dengan hormat, bahkan mungkin sedikit keheranan, tetap linglung bahkan setelah beberapa menit berlalu sejak tangan kami terpisah. Menampilkan kembali kenangan itu juga tidak mudah bagiku. Ini adalah pertama kalinya aku berbagi memori kedatanganku di Relictomb  setelah kalah dalam pertempuran melawan Nico dan Cadell . Three Steps baru saja menyaksikan seluruh perjalananku melalui ingatan yang terekam mataku, mulai dari chimera raksasa dan kaki seribu aetherik , sampai ke titan . Dia telah merasakan kegelapan dan rasa sakitku dan rasa kehilangan saat aku berjuang untuk terus berjuang, dan dia telah menyaksikan evolusi kemampuan aetherik ku dengan sangat kagum. Aku menahan helaan lelah yang dalam, tidak ingin memberikan kesan yang salah pada Three Step

Novel The Beginning After The End Chapter 304 ( Bag 1) Bahasa Indonesia

  Bab 304: Berbagi Ingatan  (Bag 1)  "Wah." Caera menundukkan kepalanya lalu masuk ke pondok jerami. Badai semakin kuat dari hari ke hari. Bahkan saat dia berbicara, suara angin yang bertiup melalui pegunungan terjal yang mengelilingi desa Shadow Claws menenggelamkan hampir semua suara yang ada, termasuk suaranya. Namun, walaupun dengan pintu terbuka dan gubuk di tempat terbuka pula, terpaan badai tidak mencapai desa apalagi ke dalam rumah. “Sepertinya kau sangat menikmatinya,” kataku, sedikit iri. Caera  mengambil handuk anyaman dari meja di dekat pintu masuk dan mulai menyeka keringat yang mengalir di leher dan lengannya. “Kita terjebak di sini. Jika aku ingin menyaingimu, aku harus berlatih keras juga." Aku mengangkat alis. “Latihan seperti yang kau lakukan tadi? Yang ku lihat, Kau hanya kejar-kejaran dengan anak-anak kucing yang kecil itu." Bangsawan Alacryan mengerutkan kening. "Dan kau hanya menempelkan pantatmu ke tanah selama tiga hari t

Novel The Beginning After The End Chapter 303 ( Bag 3) Bahasa Indonesia

  Bab 303: Gunung  (Bag 3)  Three Steps mengumumkan sesuatu kepada seluruh klan Shadow Claws , ada dua puluhan makhluk disekitarku. Sebagian membungkuk dengan hormat. Sebagiannya lagi dengan cepat menyembunyikan ekspresi terkejut mereka, tetapi Left Tooth dan dua lainnya menggelengkan kepala karena tidak setuju dan tampak seolah-olah mereka akan membantah. Sebelum mereka sempat berargumen, Sleeps-in-Snow menjatuhkan ujung tongkatnya ke tanah yang membeku dan mengatakan sesuatu. Apa pun yang diucapkan, tampaknya meredakan ketegangan yang meningkat, setidaknya untuk saat ini. Sebagian dari kerumunan  Shadow Claws bergeser, agar  Three Steps bisa berjalan melewatinya. Dia memberi isyarat agar aku mengikuti, dan ku lakukan itu. Aku melihat Left Tooth dari sudut mataku saat kami melewati barisan manusia kucing, yang sebagian besar tidak lebih tinggi dari bahuku. Three Steps membawa kami melewati kota ke sebuah rumah sederhana di sebelah kolam air, lalu membuka pintu dan melamb