Langsung ke konten utama

Novel The Beginning After The End Chapter 305 ( Bag 2) Bahasa Indonesia

Bab 305: Perpisahan  (Bag 2) 

Di dalam ingatannya, aku (Three Steps) bersama dengan Spear Rider. Kami sedikit lebih tua dari di ingatan sebelumnya dan ingatan ini terjadi jauh di pegunungan. Dia berlari, berlari di sepanjang batu bersalju, dan dari emosi yang ku rasakan melalui Three Steps saat aku memperhatikan punggungnya, aku tahu bahwa hubungan mereka jauh melampaui sekadar teman.

“Lebih cepat, Spear Rider!” Aku berteriak saat Spear Rider mengejar hewan pengerat gemuk seukuran tubuhnya.

“Apa gunanya Three Stepsmu jika membutuhkan waktu lama untuk mengisi ulang!” dia membalas dengan geraman canda tepat sebelum berteleportasi.

Bayangan Spear Rider melintas tepat di jalur hewan pengerat itu dan mengejutkannya, tapi saat dia menebas cakar aetheriknya ke arah mangsa, tikus itu menyelam ke dalam salju dan muncul kembali beberapa meter di belakangnya.

Aku tertawa terbahak-bahak saat pasangan hidupku berteriak dengan frustrasi.

Kami telah mengejar tikus salju ini selama satu jam terakhir, berharap membawanya kembali ke desa dan berpesta. Sangat jarang untuk melihat salah satu dari binatang yang menyendiri ini, dan bahkan lebih jarang untuk bisa menangkapnya, karena mereka bisa menggali ke dalam salju lebih cepat daripada yang bisa dicapai oleh Shadow Claws. Tidak seperti saudara-saudaranya, tikus ini terus muncul kembali bukannya  bersembunyi jauh di dalam salju, memberi kami kesempatan lainnya.

"Hewan pengerat yang tak kenal takut ini harus diajari untuk tidak sok berani," desis Spear Rider saat dia berlari mengejarnya, aku mengikuti di belakang.

“Aku pernah mendengar cerita bahwa binatang ini bisa mengenyangkan seluruh desa dua kali lipat karena kemampuannya untuk membuat tubuh mereka mengecil dan membesar,” teriakku, kegembiraan berdebar-debar di hatiku. “Bayangkan betapa senangnya Sleeps-in-Snow jika kita membawa itu kembali!”

Spear Rider menoleh ke belakang dengan seringai bersemangat. Mungkin kita akan diizinkan untuk berlatih sebagai pathfinder!

Berpikir akan menjadi salah satu pathfinder yang populer yaitu pejuang yang melakukan perjalanan jauh melampaui keamanan desa untuk menemukan rahasia di dunia, membuat jantungku berdebar lebih kencang.

Dipenuhi dengan tekad, aku melakukan Shadow Step tepat di belakang hewan pengerat putih dan gemuk itu. Saat itulah aku menyadari, dia mengunyah sesuatu dengan terburu-buru.

Karena konsentrasiku terganggu, hewan pengerat itu berhasil menyelam kembali ke salju dan muncul di tepi jurang.

Sebuah bayangan melintas dan aku melihat Spear Rider melompat dari tepi jurang lalu turun ke bawah dan menghilang dari pandangan.

Spear Rider! Tung— "

Telingaku bergerak-gerak mencoba mendengar suara hantaman dan tangisan kesakitan dari bawah, yang nyaris tak terdengar dalam kesunyian lingkungan bersalju. Lalu pekikan teriakan perang dari Spear Beak tiba-tiba bergema di tebing jurang.

Pandanganku bergetar saat darah mengalir ke kepalaku. Aku melakukan Shadow Step ke tepi jurang, melihat Spear Beak di atas rekanku.

Tanpa ragu aku melakukan Shadow Step lagi ke atas burung kurus yang menginjak Spear Rider itu, dengan cakarku yang terulur, tiba-tiba sesuatu muncul di sudut mataku.

Sambil berputar, aku mengangkat cakar tepat pada waktunya, memblokir Spear Beak lainnya yang bertujuan menombak tenggorokanku.

Cakarku mencengkeram tanah dan aku berhenti sesaat sebelum pergi ke tepi bongkahan batu, yang berada tinggi di sisi jurang.

Saat itulah aku menyadari ada jejak darah di bawahku. Dua garis merah telah tergores di salju dari kakiku, tapi itu bukan darahku. Terlepas dari bahaya yang ku hadapi, tatapanku mengikuti jejak merah itu perlahan-lahan, hingga aku menemukan Spear Rider.

Kulit pucatnya menjadi merah dibasahi darah yang tergenang di bawahnya, matanya yang cekung terbuka karena reaksi shock dan kesakitan.

Raungan keluar dari tenggorokanku saat kesedihan menelanku, dan meskipun  Creator-magic (sebutan mereka untuk aether) sudah terkuras dari tubuhku, aku mengumpulkan semua yang tersisa untuk mempertajam dan memperpanjang cakarku.

Saat itulah aku menyadarinya.

Spear Beak itu, keduanya hitam seperti badai malam, menyatu dengan kegelapan  yang menyelimuti kami, dan di bawah cakar Spear Beak satunya lagi adalah hewan pengerat yang mereka gunakan untuk memancing kami, ada seutas tali putih tipis yang terikat di lehernya.

Mataku basah karena marah, aku melesat kedepan, mengutuk diri, aku seharusnya tidak menyia-nyiakan Shadow Step ketiga untuk mengejar hewan pengerat itu.

Spear Beak yang mencoba untuk membunuhku maju ke depan dan beradu dengan cakar ku dengan rentetan tusukan menggunakan paruhnya, memaksaku untuk bertahan. Aku menangkis dan menghindar, berhati-hati agar tidak terpeleset di salju yang mencair di bawahku, tetapi fokusku memudar ketika Spear Beak lainnya mulai merobek sepotong daging dari rekanku. Butuh waktu lama untuk menelan daging itu, matanya menatapku,  seolah mengejekku.

Makhluk keji, musuh abadi bangsaku, terus mematuk dan merobek Spear Rider, mengeluarkan tawa gembira sementara aku berjuang untuk mempertahankan diri.

Ingatan yang di transfer tiba-tiba itu, dibarengi kumpulan ingatan lainnya, tentang pertempuran dengan suku Spear Beak, ekspresi ketakutan, kebencian dan kesedihan dari suku Shadow Claws.

Lalu keinginanku untuk membantu mempersatukan kedua suku ini… langsung hilang.

Aku tidak yakin apakah permusuhan antara suku-suku yang berbeda adalah ciptaan Djinn atau hasil dari ribuan tahun persaingan, perang, dan perselisihan, tetapi menyembuhkan luka lama seperti itu akan menjadi penderitaan seumur hidup, bukan sesuatu yang orang lewat seperti ku bisa selesaikan.

Untuk pertama kalinya, aku tersandung setelah melihat ingatan Three Steps, emosinya masih melekat dan memengaruhiku.

Kami berdua saling menatap, tanpa sepatah kata pun, aku tahu dari ekspresi Three Steps bahwa aku sudah kelewatan sebagai tamu.
 

Credit to Tapas as original english publisher. Support author dengan baca dan subscribe versi inggrisnya di tapas. Banyak bonusnya juga. Dengan harga terjangkau kalian bisa baca banyak novel.

Suport admin:
Gabung ke Tapas menggunakan invite code AMIR280K untuk mendapatkan sekaligus menyumbang 200 Ink! Daftar melalui aplikasinya ya! Terimakasih untuk yang selama ini sudah menyumbangkan Inknya.