Novel The Beginning After The End Chapter 307 (Bag 1) Bahasa Indonesia


 
Bab 307: Janggal  (Bag 1) 

Aku menyaksikan dengan kagum saat Regis mengeluarkan dirinya dari bayanganku, bukannya tubuhku. Terlepas dari kenyataan bahwa aku hanya setinggi dadanya saat dia berdiri dengan empat kaki, kaki depannya sekarang lebih panjang dan lebih berotot daripada kaki belakangnya, tampilan shadow wolf telah berubah drastis.

Bulu Regis menonjol keluar seperti duri keras, berkilau seperti obsidian, tajam dengan api ungu yang menari-nari di atasnya. Tanduknya seeprti tombak besar yang tumbuh dari pelipisnya dan menjulang ke depan seperti banteng, sepasang belati bergerigi menonjol keluar membentuk taringnya.

Raungan kuat keluar dari tenggorokan rekan bayanganku itu, membawa tekanan yang jelas mirip dengan versi aetheric dari King Force yang aku pelajari dari Kordri. Merasakan bahaya, perhatian ketiga golem raksasa itu beralih ke Regis.

Pandanganku kembali ke Caera. "Perubahan rencana. Support Regis! ”

Caera, meskipun kondisinya lelah, memberiku anggukan tegas dan menyalurkan soulfire ke pedang merahnya saat Regis bergegas maju, meninggalkan debu salju di belakangnya.

Gerakan rekanku berbayang saat dia mencabik salah satu golem dengan cakarnya, berputar dan menyerang golem lain dengan ekornya yang tajam. Saat cakarnya bergerak, meninggalkan jejak cahaya violet di belakang, diiringi dengan aspek Destruction.

Meskipun tidak sekuat api violet yang ku hasilkan dengan godrune, serangannya mampu menghambat kemampuan golem untuk beregenerasi, tidak seperti soulfire milik Caera.

Menggunakan informasi yang diberikan kepadaku melalui jalur aether, aku melakukan God Step ke dekat golem raksasa yang mencoba untuk meregenerasi sebagian dari tubuhnya, aku menghilang ke bahunya, memasukkan tanganku ke dalam tubuhnya.

Saat aku mulai menyerap nebula aetheric yang membentuk wujud aslinya, golem ketiga menyerang dengan menyulap tombak es di tangannya dan melemparkannya ke arahku.

Sebelum aku memutuskan untuk bereaksi, sebuah bola dari soulfire menabrak raksasa es, membatalkan serangan golem itu sebelum menguap.

Aku terkejut saat melihat mantra barunya, Caera menyeringai padaku dan berkata, "Kau bukan satu-satunya yang berlatih, Grey!"

Dengan cadangan aetherku yang hampir penuh, aku mulai menyatukan aether ke telapak tangan untuk mempersiapkan ledakan aether lainnya, golem tempatku berpijak meluncur, menjatuhkanku.

"Awas!" Aku berteriak pada Regis, yang telah membenturkan kepalanya ke golem itu, menusuknya dengan tanduknya.

Memutar tubuhku untuk mengubah orientasi diri, aku meluncurkan ledakan aether yang kuat ke kepala golem. Sebuah dentuman bergema saat mantraku mengenainya, tapi bahkan dengan kepala terpenggal, golem itu masih bisa mengekang Regis dengan keenam anggota tubuhnya.

Dua golem lainnya dengan cepat memanfaatkan mobilitas terbatas Regis dan mulai memukulnya dengan rentetan tinju, cakar, dan es. Terlepas dari serangan gencar yang dia hadapi, bagaimanapun, kulit tebal dengan bulu duri dan api aether mengurangi sebagian besar dampak yang dia alami, memberiku dan Caera celah lain.

Menyalurkan lebih banyak aether ke tangan kananku, aku memadatkannya sebanyak mungkin sebelum menghilang ke arah kelompok golem raksasa dan melepaskan serangan jarak dekat.

Sementara serangan jarak dekat sangat mengurangi jumlah aether yang terbuang saat melayang di udara, efek balik dari hantaman yang dibuat oleh mantra itu cukup kuat untuk menghempaskanku ke belakang, melemparku beberapa meter ke udara.

Aku melakukan God Step ke tanah, menyerap momentum mundur, lalu menyalakan godrune sekali lagi untuk menghindari es raksasa seukuran kereta yang telah dilemparkan ke arahku, meskipun ledakan aetherikku membakar habis dua lengan dari lawanku.

Caera melepaskan sekelompok bom soulfire yang lebih kecil, menyerang bertubi-tubi secara luas, menghancurkan potongan tungkai dan tubuh golem raksasa, sekarang dia benar-benar cacat, dan Regis bebas dari kekangan.

Mengeluarkan raungan lain yang terdengar lebih seperti naga daripada serigala, Regis menjadi pusaran api bergerigi, taring, dan cakar, mencincang trio golem seolah-olah mereka berhadapan dengan mesin penggiling.

“Sepertinya bantuan kita tidak dibutuhkan lagi,” kata Caera dengan tawa lelah, api hitam yang menari di sekitar jarinya meredup.

Seolah para golem menganggap perkataannya sebagai tantangan, konstruksi fisik salju dan es yang membentuk tubuh mereka tiba-tiba runtuh ke tanah.

Kabut ungu yang membentuk wujud aslinya mulai menyatu, menjadi lebih tebal dan lebih jernih sekaligus mengembun menjadi wujud yang lebih kecil.

Kubah tekanan kinetik meletus dari tempat berkumpulnya aether, melemparkan Regis hingga melayang di atas salju. Caera hampir tidak bisa menahan dirinya, menusuk pedangnya ke tanah, sementara aku memilih untuk membalut diriku sendiri dengan lapisan aether yang lebih tebal dan menancapkan tumitku ke tanah.

Dari episentrum ledakan muncul makhluk halus humanoid setinggi tujuh kaki dengan empat lengan ungu yang tembus pandang dan sepasang sayap yang membentang selebar 14 kaki. Tubuhnya dilindungi armor yang terbuat dari es. Tetapi fitur yang paling mengejutkan adalah pecahan portal putih menutupi setengah dari kepalanya seperti sebuah topeng. 

Caera mengambil langkah maju. "Apakah itu ..." 

Senyum terbentuk di tepi bibirku. "Bagian portal."


Credit to Tapas as original english publisher. Support author dengan baca dan subscribe versi inggrisnya di tapas. Banyak bonusnya juga. Dengan harga terjangkau kalian bisa baca banyak novel.

Suport admin:
Gabung ke Tapas menggunakan invite code AMIR280K untuk mendapatkan sekaligus menyumbang 200 Ink! Daftar melalui aplikasinya ya! Terimakasih untuk yang selama ini sudah menyumbangkan Inknya.

Commento

Postingan populer dari blog ini

Novel The Beginning After The End Chapter 345 (Bag 1) Bahasa Indonesia

Novel The Beginning After The End Chapter 445 Bahasa Indonesia

Novel The Beginning After The End Chapter 443 Bahasa Indonesia