Novel The Beginning After The End Chapter 341 (Bag 3) Bahasa Indonesia




Bab 341:  Abu dan Asap (Bag 3) 

SERIS VRITRA

Aku sangat optimis ketika aku melihat tatapan aneh asura bermata tiga itu. Cylrit berdiri untuk melindungiku, lebih dari siap untuk menyerahkan nyawanya sendiri untukku jika kami diserang.

Meskipun percakapan berjalan persis seperti yang ku harapkan, aku belum berani untuk berbalik badan dari Aldir. Sebagai gantinya, kami berdiri seperti itu untuk beberapa waktu, dia memelototiku dengan ekspresi yang kuharap bijaksana, aku mencoba berbalik ke belakang setenang yang aku bisa di bawah tekanan auranya yang melumpuhkan.

Aku tahu itu berisiko, datang ke Elenoir tanpa persetujuan High Sovereign dan menunjukkan diriku kepada asura, dan aku bahkan merasa sedikit tidak enak karena menyerahkan kelangsungan hidup Arthur kepada asura juga. Tapi anak itu butuh dorongan. Agrona memiliki hewan peliharaan barunya, dan hanya masalah waktu sebelum dia memutuskan untuk menggunakannya. Jika Arthur terlalu lama berlari di sekitar Relictombs bermain-main dengan Caera Denoir, atau bersembunyi dengan kedok "Profesor Grey" di Central Academy, konflik yang meningkat antara Vritra dan Epheotus akan merusak segalanya.

Akhirnya, Aldir menghela napas berat—setengah kesal, setengah lega—dan kembali bernapas normal. Tanpa berkata-kata, dia mengangkat tangan, menyulap portal berwarna black-opal, dan menghilang dengan aliran mana yang tiba-tiba.

Napas tajam keluar dari paru-paruku saat mengempis. Aku menatap tanganku yang gemetar, lalu mengepalkannya dengan kuat karena frustrasi. Aku menolak untuk gemetar ketakutan, meskipun ada kesenjangan kekuatan antara asura dan aku.

"Apa dia akan memberi tahu Indrath tentang Leywin?" tanya Cylrit sambil mengulurkan tangan untuk menyentuh beberapa partikel mana yang tersisa dari mantra Aldir.

“Tidak segera, tidak,” jawabku, mempertimbangkan kata-kataku sama seperti aku mempertimbangkan pengetahuanku tentang asura. “Dia akan merenungkan apa yang kita katakan, frustasi dengan informasi baru yang kita berikan, takut itu mungkin tipuan atau jebakan. Kemudian, pada akhirnya, rasa tanggungjawabnya akan menguasainya, dan dia akan memberi tahu Indrath. Persis seperti yang kita inginkan.”

Senyum perlahan menyebar di wajahku saat aku mempertimbangkan situasi kita saat ini. Rencanaku terus bergerak maju, selangkah lebih maju dari perang, tetapi kemunculan kembali Arthur Leywin sebagai Ascender Grey yang misterius adalah wild-card (keuntungan) yang disambut baik. Dan dengan anak didikku yang ditempatkan dengan nyaman di sisinya, yah…

Agrona akan membunuh kita jika dia tahu tentang pertemuan ini,” kata Cylrit pelan.

Agrona saat ini tidak bisa melihat di balik dinding Taegrin Caelum, Cylrit,” jawabku dengan lancar, menyikut retainerku di bahu. "Dia masih sibuk sendiri sekarang, setidaknya sampai dia memutuskan apakah seluruh strategi reinkarnasi ini sepadan."

"Dan jika dia setuju?" Suara Cylrit membawa sedikit kegugupan yang tidak biasa ku dengar dari retainer setiaku.

“Aku membayangkan dia akan lebih berkembang dan akan kurang berhati-hati dengan Scythes dan retainernya,” jawabku.

Ada keheningan singkat. Kemudian, Cylrit mengutuk. "Sovereign-horns. Di sini menakutkan, bukan? Tidak ada mana, tidak ada suara, tidak ada kehidupan sama sekali…"

“Ini,” kataku, mengaitkan lenganku ke lengannya, “adalah apa akan terjadi pada dunia kita jika Agrona dan Kezess memenuhi keinginan mereka. Agrona akan dengan senang hati menukar Epheotus dengan Alacrya dan Dicathen, dan Kezess akan membangun kembali kehidupan di sini dari abu jika dia perlu.”

Sebuah getaran menjalari retainerku menanggapi kata-kataku saat dia melihat sekeliling yang hampa. “Agrona tidak akan membiarkan ini terjadi pada Alacrya, kan?”

Aku mendengus tidak jelas. “Jika, demi bisa memerintah semua klan asura lainnya — atau menghancurkan mereka dan merebut Epheotus menjadi milik Vritra — maka kau tahu betul dia akan melakukannya. Apalah artinya satu dunia fana dibandingkan tanah para dewa?”

“Tapi ada satu hal yang tidak pernah benar-benar aku pahami,” Cylrit mengakui, sedikit melambat sehingga aku harus melepaskan lengannya. Aku berbalik untuk bertemu dengan tatapannya yang serius. “Kenapa manusia itu? Dia kuat, memang, tapi dia hanya hidup cukup lama untuk tumbuh sekuat itu karenamu. Apa yang begitu spesial darinya?”

Aku terbang ke udara dan berbelok ke barat daya menuju Darv. "Bahkan sekarang, aku tidak bisa mengatakan apa peran Arthur Leywin dalam kehidupan ini. Dia adalah anomali, kekuatan perubahan. Aku merasakan itu saat aku menatap matanya. Di dunia di mana para dewa memiliki kekuatan untuk melenyapkan seluruh negara, satu manusia yang tidak takut apapun. Bahkan kau dan aku hanya riak di lautan dibandingkan kekuatan asura."

Mana yang memberitahuku, Cylrit. Saat mana solah-olah tertarik kepadanya, seolah menunggu perintahnya, seperti dia terus-menerus merubah kenyataan bahkan tanpa berusaha. Dia tidak hanya bergerak melalui dunia, tetapi dunia bergerak untuk membuka jalan padanya.”


Credit to Tapas as original english publisher. Support author dengan baca dan subscribe versi inggrisnya di tapas.
 
Suport admin:
Gabung ke Tapas menggunakan invite code AMIR280K untuk mendapatkan sekaligus menyumbang Ink!
 



 

Commento

Postingan populer dari blog ini

Novel The Beginning After The End Chapter 345 (Bag 1) Bahasa Indonesia

Novel The Beginning After The End Chapter 445 Bahasa Indonesia

Novel The Beginning After The End Chapter 298 (Bag 4) Bahasa Indonesia