Bab 370: Penangguhan Sementara (Bag 2)
Pintu terbuka dan Caera masuk, tampak letih. Dia akan lanjut menonton beberapa putaran terakhir dari turnamen pertarungan siswa dengan bloodnya di ruang menonton pribadi mereka atas permintaan Corbett.
"Maaf," gumamnya. “Lenora menjebakku dalam percakapan yang sangat tidak nyaman dengan seorang pria muda berdarah Vritra yang telah diasuh oleh highblood di Sehz-Clar.”
“Ah,”
kataku, menyesuaikan posisiku dan menunjuknya ke kursi satu-satunya di
kamarku yang terletak di kaki tempat tidur. "Apa ada jodoh politik yang
cocok untuk masa depanmu, Lady Caera?"
"Tidak, Profesor Grey, tapi itu tidak akan menghentikan Lenora untuk mencari." Caera
jatuh terduduk ke kursi dengan gusar, lalu menatapku lebih serius.
“Jadi apa yang ingin kau bicarakan? Apa akhirnya kau berencana
memberitahuku tentang rencana misteriusmu?”
"Tidak," aku mengakui, memberinya senyum minta maaf. "Sebenarnya, aku butuh bantuanmu dengan sesuatu."
Dia bersandar di kursinya dan menyilangkan tangannya, menatapku dengan curiga. "Ah, benarkah?" Fokusnya berpindah ke keystone. "Ada hubungannya dengan benda itu, kurasa?"
Aku
menghabiskan beberapa waktu menjelaskan apa yang ku ingin dia lakukan,
setelah itu dia menyesuaikan kursinya dan menjadi sedikit lebih nyaman.
"Jadi hanya…?"
“Tepat,” jawabku.
Dia menutup matanya. Kehangatan terpancar dari tubuhnya, dan meskipun aku tidak bisa merasakan mananya,
aku masih bisa merasakan efek fisik yang ditimbulkannya. Sebuah aliran
samar di udara mengangkat seikat rambutnya, yang jatuh di depan
wajahnya. Bibirnya menjadi garis tipis saat dia fokus. Matanya
bergerak-gerak di bawah kelopak matanya yang tertutup, yang dicat pudar
dengan warna smoky-gray untuk acara Victoriad.
“Terima kasih, Caera,” kataku, menutup mataku sendiri dan mendorong aether ke keystone,
membiarkan kesadaranku masuk. Seperti sebelumnya, di balik dinding
energi ungu, Aku hanya menemukan ketiadaan hitam kosong dari dunia
internal keystone.
Kegelapan itu hidup bereaksi terhadap mana Caera,
bergeser dan bergerak. Melayang dalam kegelapan, aku melihat tarian
berirama yang terjadi di dalam kegelapan pekat dengan hati-hati,
memperhatikan setiap aspek yang dapat aku cerna dengan pikiranku.
Untuk beberapa waktu—sekitar lima belas menit, dengan asumsi Caera mengikuti instruksiku, tetapi waktu tampaknya berlangsung lebih lama di dalam relic—gerakan itu membentuk garis-garis vertikal yang melompat dan menggeliat seperti api di kayu bakar.
Kemudian
gerakan-gerakan itu berubah, menjadi bergerigi, tajam, gerakannya tidak
menentu dan sulit diukur, seperti banyak bentuk yang berbeda—namun
semuanya terhubung dalam satu kesatuan—melakukan benturan yang tiba-tiba
dan penuh kekerasan satu sama lain.
Ini tidak berlangsung lama
sebelum bentuk gerakan berubah lagi, sekarang aliran halus, mengalir dan
memancar keluar, seperti sungai lava dan panas yang hebat yang
dikeluarkannya.
Pada setiap tahap, aku berlatih membentuk aether dalam berbagai cara, mencoba menimbulkan semacam reaksi dalam gerakan tak berwarna dari alam keystone. Cambukan, sayatan, semburan, dan bahkan bentuk aetheric kasar berbentuk sekop yang ku layangkan melalui kegelapan, tetapi tidak ada yang mempengaruhi lingkunganku.
Tidak ada yang berhasil.
Apa pun teka-teki ini, aku kekurangan sesuatu yang esensial—baik pemahaman maupun kemampuan—untuk menavigasinya…
Keringat dingin membasahi dahiku, aku merasakannya, dan aku mengeluarkan kesadaranku dari keystone, mataku terbuka.
Caera sedang duduk di kursi, saat ini menyalurkan mana ke seluruh tubuhnya untuk meningkatkan kemampuan fisiknya. Matanya terbuka, dan dia menatapku. Dia menghentikan penyaluran mana ke tubuhnya. “Aku tida menyadari—”
"Ini," kataku, menyerahkan keystone.
Dia ragu-ragu, memandangnya seolah-olah itu akan meledak.
Aku bangun dari posisi duduk bersila dan pindah ke ujung tempat tidur. Mengambil tangannya, aku meletakkan keystone di telapak tangannya, lalu melingkarkan kedua tanganku di tangannya, menangkupkan keystone di tengah.
“Aku akan menyalurkan aether ke keystone,” aku menjelaskan. "Aku ingin kau memberi tahuku apa yang kau lihat ... dengan asumsi ini berhasil."
"Um, oke, apakah kau—" Kata-katanya terpotong karena terkejut saat aku memulai.
Mata Caera terpejam dan tubuhnya menegang. “Aku mengerti… tembok besar dan halus… seperti aku mendekati ujung dunia.”
Dari banyaknya percobaanku aku bisa mengarahkannya secara alami, aku membimbing kesadarannya lebih dalam ke alam keystone.
“Aku
bergerak, semuanya ungu, seratus warna berbeda… dan hangat. Rasanya
seperti—” Dia terengah-engah lagi, kali ini lebih keras. “Ada cahaya
yang memanduku… itu mana. Aku dapat melihatnya! Semua warna...seluruh dunia di sini terdiri dari mana, terbentuk olehnya. Apa ini, Grey? Apa yang ku lihat?”
Aku melompat dari tempat tidur, mondar-mandir dari dinding ke tempat tidurku, perutku terasa tidak nyaman.
Keystone itu ada hubungannya dengan mana, kita sudah menemukan hal yang penting. Hanya saja, Caera bisa melihat partikel mana di dalam keystone, tapi bagiku itu terlihat seperti kekosongan hitam, yang artinya…apa?
Aku tidak memiliki inti mana, tetapi keberadaan inti mana tidak membuat seorang penyihir untuk melihat partikel mana. Merasakan mereka, ya, tapi aku perlu mengaktifkan beastwill Sylvia dan kekuatan Realmheart untuk bisa melihat mana secara langsung, bahkan sebelum intiku dihancurkan.
'Jadi mengapa hanya kegelapan tak berujung dan riak tinta hitam yang menyeramkan ketika kau masuk ke sana?' Regis dari tempat dia meringkuk di sudut.
Hilangnya inti manaku mencegahku merasakan dengan benar apa pun yang keystone coba tunjukkan kepadaku, jawabku, melihat ke bawah, ke relic berbentuk kubus yang ada di tangan Caera, masih meninggalkan aetherku disana untuk membuatnya tetap terbuka dan kesadaran Caera tetap di dalam. Riak-riak dalam kegelapan, jelas disebabkan oleh mana yang bergerak, tapi itu tidak masuk akal... kecuali jika itu adalah manifestasi dari efek mana, seperti panas yang keluar dari tubuh Caera saat dia menyalurkan mana api.
'Mungkin itu sama seperti ketika kau melihat kabut panas yang ada di atas batu yang terbakar terik matahari. Mana bergerak, menyebabkan perubahan di lingkungan, dan, kau tahu, mengganggu informasi sensorik yang kau terima.' Regis
berguling, membenamkan wajahnya di bantalku, yang dia ambil diam-diam
ketika aku tidak melihat. "Tapi fakta bahwa kau bisa merasakan sesuatu
di sana, apapun itu, adalah pertanda baik, bukan?"
Aku bersandar ke dinding saat aku mempertimbangkan ini, bertanya-tanya mekanisme apa dari keystone dan wawasan apa yang dikandungnya memungkinkanku untuk merasakan pergerakan mana, bahkan jika aku tidak bisa melihatnya. Dunia di dalam relic itu bersifat aetheric, dan tidak ada cahaya alami, jadi perumpamaan yang digunakan Regis pada batu yang panas tidak cukup sesuai dengan gambaran yang ada di kepalaku. Itu lebih seperti…
…pantulan air yang terlihat dari luar kaca. Pikiranku jauh ke masa sebelum perang, ketika Lady Myre pertama kali menjelaskan aether kepadaku. “Aether membentuk mekanisme pembangun dunia, sedangkan mana mengisinya dengan kehidupan dan keberagaman.” Dia mengumpamakan aether sebagai cangkir, dan mana sebagai air yang mengisinya. Tetapi jika air berubah bentuk, itu tidak mengubah bentuk cangkir. Atau… benarkah begitu?
'Oke, kau benar. Bukankah para naga sedikit ketinggalan dalam hal seni aether?’ Serigala itu tertawa terbahak-bahak. 'Seni Aether, Haha, paham?’
Alam keystone itu sendiri bersifat aetheric, hanya menampung mana di dalamnya. Aku tidak bisa melihat mana, tapi entah bagaimana hubunganku dengan aether
membuatku merasakan pergerakannya. Setidaknya ketika bereaksi terhadap
stimulus luar, yang menyebabkan fluktuasi yang lebih kuat.
"Grey?" Suara Caera, bisikan yang tenang dan gugup, membuatku sadar bahwa aku telah diam selama beberapa saat.
"Maaf," kataku segera, "Aku hanya berpikir. Apa kau keberatan untuk tinggal di dalam relic sebentar? Ada beberapa hal lagi yang ingin ku coba.”
"Apa kau bercanda?" Caera tersenyum. "Ini luar biasa. Cantiknya. Bayangkan melihat dunia seperti ini sepanjang waktu?”
Aku tersenyum sedih, tapi menyingkirkan ingatanku tentang Realmheart dan beastwill Sylvia menjauh.
Ada tugas yang harus diselesaikan.